Yang bikin hepi itu kalo dengan duit ceban alias Rp10.000, kamu bisa makan sepuasnya. Ini dia Saung Kopi Hawwu yang ada di Tasikmalaya, punya paket 10.000 sawaregna.

Kali itu saya ke Tasikmalaya untuk workshop dengan tim media online tempat saya kerja freelance, tapi karena workshopnya di Tasik, saya berpikir untuk sekalian ketemuan dengan teman kerja di kantor lama yang kira-kira sudah 9 tahun nggak ketemu. Namanya Mbak Inoy, dulu kami sempat kerja sekantor meski jarang ketemu. Maklumlah, dulu Mbak Inoy itu sering banget ke luar kota, sementara saya jaga kandang, alias di Kantor Jakarta aja.

Mbak Inoy ngajak saya ke tempat makan di Tasikmalaya yang namanya Saung Kopi Hawwu, sengaja ke sana saat makan siang disaat sedang lafar-lafarnya… Tempat ini bukan hanya tempat ngopi, tapi juga menyediakan makanan Sunda otentik yang enak-enak.

Keunikan Saung Kopi Hawwu itu terletak pada sudut “Tuang Sawaregna,” yang berarti “makan sepuasnya.”, yep, kamu nggak salah baca, di sudut ini pengunjung bisa menikmati nasi dan lauk sederhana sebanyak yang mereka inginkan hanya dengan mengeluarkan dana ceban, alias sepuluh ribu.

Menu tuang sawaregna, Saung Kopi Hawwu Tasikmalaya
Kelihatannya menu cebannya sedikit, padahal mejanya itu 3 tingkat. Tingkat yang paling bawah, nggak kefoto…

Di area ini selain nasi, ada berbagai sayur, mulai dari oseng daun pepaya, oseng kecombrang, lodeh, juga ada beragam sambal. Rasanya, beuh, kayak makan dirumah nenek… ngangenin…

Selain sisi “Tuang Sawaregna”, ada sisi satunya yang tiap menu memiliki harga masing-masing. Ditata pada meja panjang, berjejer berbagai pilihan lauk khas Sunda seperti pepes teri, pepes jamur, pepes ayam, dan banyak lagi. 

Beragam pilihan menu di Saung Kopi Hawwu Tasikmalaya
Pilihannya bhuanyak banget, sampai bingung karena pengen ambil semua…

Bagi yang lebih suka makanan gorengan, tersedia juga pilihan seperti gepuk daging sapi, telur dadar, babat, dan tahu. Kelezatan tumisan seperti tumis cumi hingga jengkol juga ada di sini, menghadirkan suasana makan yang mengingatkan pada kehangatan rumah.

Saat memilih makanan yang ada di meja panjang, saya tinggal tunjuk-tunjuk saja, kemudian pegawai Saung menyajikannya di piring besi dengan motif klasik, menambah kesan makan di rumah nenek. 

Desain restoran ini juga semakin menambah suasana nostalgia. Dapur Saung Kopi Hawwu dibiarkan terlihat dari luar, tampak seperti dapur almarhum nenek saya di kampung, lengkap dengan tungku dari tanah liat dan ceret antik. 

Dekorasi interior di Saung Kopi Hawwu Tasikmalaya
Barang-barang antik menjadikan Saung Kopi Hawwu terasa hangat serasa rumah nenek

Tak bisa dipungkiri, dekorasi ala rumah jadul membuat suasana terasa hangat dan nyaman. Ditambah menu-menu yang menerbitkan air liur, akhirnya membuat saya mengambil porsi agak banyak, mulai dari area “sepuluhribuan” dengan nasi, tumis tempe, dan sop ayam, hingga beberapa lauk tambahan seperti gepuk daging dan pepes jamur. Semuanya ludes, bahkan nambah! 

Menu di Saung Kopi Hawwu Tasikmalaya
Ini makan babak satu ya…

Karena masih ingin berlama-lama, saya dan Mbak Inoy pesan kopi tubruk dan pisang goreng sebagai penutup. Pisang goreng di Tasikmalaya terkenal manis meskipun tanpa tambahan gula. Kopi yang kami pesan diseduh di atas tungku yang tadi saya ceritakan, pengolahan dengan kayu bakar menambah aroma khas yang menenangkan.

Makan pisang goreng ditemani kopi tubruk sambil duduk di Saung yang persis berhadapan dengan sawah menghijau, nikmat Tuhan yang mana yang sanggup saya dustakan?

Cermin jadul di Saung Kopi Hawwu Tasikmalaya
Sempetin foto dong…

Jelang pulang, saya memutuskan membungkus beberapa pepes sebagai oleh-oleh untuk keluarga. Meskipun pepes jamur sebenarnya bisa dibuat sendiri, ada kehangatan tertentu yang terasa dari sebuah oleh-oleh, iya kan…

Kalau kamu ada waktu mampir ke Tasikmalaya, jangan lupa mampir ke Saung Kopi Hawwu. Buka 07.30 – 21.00, lokasinya di Jl. Letjen Mashudi No.86, Setiaratu, Kecamatan Cibeureum, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat.***