Terlupa saat membawa sesuatu, terutama kalau traveling jarak jauh adalah hal yang bikin panik, stres dan cemas.
Jangankan baru teringat saat sudah berangkat, sebelum berangkat pun pasti sesekali terpikir “Ada yang terlupa atau tidak ya?” atau “Duh, jangan sampai ada yang ketinggalan”, belum berangkat sudah cemas duluan.
Biasanya kekhawatiran ini makin memuncak saat kamu melangkah keluar pintu rumah… Suka ada rasa tidak yakin bawaan sudah lengkap.
Tapi, kalau dipikir-pikir, apa seberapa buruk sih dampak dari ketinggalan barang?
Kalau tertinggal toilettries seperti sabun, sikat gigi atau shampoo sih nggak pusing lah ya, meskipun mungkin di tempat tujuan harganya lebih mahal, tapi banyak juga kan penginapan yang menyediakannya secara gratis.
Bahkan kalau kamu menginap di penginapan murah meriah ala backpacker yang tidak menyediakan free toilettries, biasanya didekat penginapan atau bahkan di penginapan itu sendiri menjual sabun, sikat gigi atau shampoo. Jadi cincay lah …
Bagaimana kalau ketinggalan barang lainnya? Seperti …
1. Baju
Membeli baju baru di perjalanan bukan masalah besar, meskipun belum tentu oke. Misalnya, kalau kamu jalan ke Eropa, ukuran pakaian di sana cenderung lebih besar daripada ukuran tubuh orang Asia. Bisa sih mencari ukuran kecil, tapi tidak selalu ukuran terkecil itu memang ukuran pakaian kamu kan …
Yang mungkin agak sulit adalah ketika di tempat tujuan justru susah mencari pakaian karena tubuh kamu (dari sononya) bongsor sehingga umumnya pakaian yang dijual di tempat tujuan berukuran lebih kecil?
Jalan keluar yang bisa ditempuh adalah mencari di thrift store alias toko barang second alias toko barang bekas. Banyak hal yang bisa kamu cari di sana, termasuk pakaian dengan ukuran yang tidak biasa …

Satu hal yang patut diingat, jangan lupa cuci pakaian yang kamu beli sebelum dipakai, baik pakaian yang memang baru, atau pakaian yang kamu beli di toko barang bekas. Kita tidak tahu kan, apa yang sudah di’alami’ oleh baju yang kamu beli itu dari ujung hulu-nya.
Sambangi tempat laundry koin untuk mencuci pakaian yang baru kamu beli. Lebih baik menggunakan pakaian yang melekat di badan sehari lebih lama dibandingkan berganti dengan pakaian yang baru kamu beli tanpa dicuci. Nggak mau dong kamu gatal-gatal karena si baju yang baru saja kamu beli …
2. Elektronik
Memang sih, hari gini hidup tanpa handphone, tablet, kindle itu rasanya sepi banget … Kalau nggak bisa mengakses gadget karena ketinggalan charger, kamu bisa beli charger di tempat tujuan. Tapi bagaimana kalau yang ketinggalan justru handphone, tablet atau kindle nya?

Kamu bisa bayangin trip di 15-20 tahun lalu dimana gadget belum mendominasi kehidupan. GPS yang tersedia adalah singkatan dari Gunakan Penduduk Sekitar alias bertanya.
Kalau kamu ‘hoki’ kelupaan gadget kamu, banyaklah bertanya, pakailah telepon umum atau cari tempat-tempat kamu bisa mengakses internet seperti warnet atau perpustakaan.
Baca juga: tips aman traveling di sini.
Gadget lain yang akan menohok banget kalau terlupa adalah: kamera!
Kalau saat itu bukan solo traveling, kamu bisa nebeng minta fotoin sama rekan traveler kamu, tapi kalau sedang solo traveling, hmmm … kamu bisa saja menimbang-nimbang untuk membeli kamera atau sekalian saja beli handphone (biar bisa berkomunikasi sekaligus memotret), Tapi jika dirasa tidak sesuai budget, mungkin memang memorinya bukan harus disimpan di kamera atau handphone, tetapi di ingatan kamu.
3. Obat-obatan
Kalau kamu memiliki masalah kesehatan yang mengharuskan kamu mengkonsumsi obat setiap hari, atau harus selalu membawa obat tertentu untuk berjaga-jaga. Ini adalah benda yang harus pertama kali ke ransel/ koper kamu.

Tapi kalau khilaf tidak terbawa, ini hal yang mungkin kamu lakukan:
- Jika memungkinkan, minta orang rumah mengirimkan obat tersebut ke penginapan kamu dengan jasa pengiriman paling cepat.
- Selalu menyimpan salinan resep obat kemanapun kamu pergi, dan atau membawa hasil tes lab yang mengindikasikan bahwa kamu wajib mendapatkan obat tertentu. Ini akan memudahkan jika obat kamu tidak mungkin dikirimkan. Kamu dapat menggunakan salinan resep dan atau hasil tes lab tersebut sebagai bukti saat kamu ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan obat yang sama.
4. Identitas
Nah ini nih yang juga fatal kalau terlupa, namun kamu bisa melakukan hal ini sebagai solusi:
- Selalu simpan fotokopi identitas di tempat selain dompet, misalnya di salah satu kantong ransel/ koper.
- Menyimpan softcopy identitas berupa foto di handphone dan di email (bisa simpan di google drive, atau kamu mengirimkan email berisi foto identitas itu ke email kamu sendiri dan email tersebut kamu tandai dengan bintang, agar mudah dicari saat diperlukan), seperti ini:

Untuk berjaga-jaga dari kemungkinan lupa obat-obatan dan identitas, kamu sebaiknya selalu memiliki data tempat-tempat penting yang sebaiknya kamu catat antara lain:
- Fasilitas kesehatan terdekat
- Kantor polisi terdekat
- Kantor kedutaan (kalau kamu traveling ke luar negeri)
Manusia pastinya tidak akan luput dari lupa, namun kadangkala yang kita lupakan tidak se-esensial yang kita kuatirkan, solusinya cukup mudah seperti kalau ketinggalan shampoo atau pakaian.
Sikap pertama saat kita teringat bahwa kita meninggalkan sesuatu adalah tenang. Dengan ketenangan kita dapat berpikir jernih mengenai opsi-opsi jalan keluar yang mungkin ada.
Tentunya, untuk meminimalisasi lupa, sebaiknya kita memiliki packing list yang pastinya akan membantu saat packing mau berangkat dan saat packing hendak kembali pulang. (*)
Duh, jangan sampai deh ketinggalan barang yg mau dibawa saat travelling. Itu sebabnya aku gak pernah suka travel dadakan biar persiapannya bisa lebih terencana dan matang. Btw, klo ketinggalan barang² lain sih sepertinya bisa diakalin ya, tp klo sampe ketinggalan hp.. alamaaakk mati gaya ampun²an….
SukaSuka
Saya tuh sebenarnya tipikal yang selalu ‘all in’ kalo mau kemana-mana. Pastilah semuanya dichecklist dan ingin dibawa. Tapi makin kesini, makin sadar kalo bepergian itu ada seninya. Jadi barang perlengkapan pun gak mestilah semua dibawa. Takutnya malah bikin beban punggung jadi makin merana.
Gapapalah kalau ada yang tidak lengkap atau 1 2 yang tertinggal. Nanti bisa langsung beli di lokasi tujuan.
SukaSuka
Jadi inget berita yang viral, Paspor-nya dibawa pramugari jadi pas sampe Bandara KL dia kalang kabut duh nyawa banget identitas tuh kyk Paspor, KTP kalau kemana2 nah memang siasatinya discan/difoto jadi ga ribet keluar2in ya kak..
SukaSuka
Bahaya nih kalau yang ketinggalan dokumen saat bepergian keluar negeri. kalau yang seperti ini beneran saya siapkan di tas khusus dan berangkatnya ga boleh buru-buru, khawatir panik dan akhirnya ada yang ketinggalan. Persiapannya pun harus lebih matang dibandingkan bepergian lokal saja.
Saya pernah ketinggalan perlengkapan mandi dan baju dalam wkwkwk, langsung deh cuzz belanja dadakan. Untungnya hanya bepergian lokal saja alias dalam negeri, jadi belanja pun masih lebih mudah.
SukaSuka
Alhamdulillah yA, belasan tahun aku traveling, ketinggalan barang pasti pernah, tp ga pernah yg fatal. Krn aku memang selalu checklist setiap barang bawaan sebelum berangkat mba. Apalagi yg penting kayak pasport, gadget, udh pasti masuk duluan .
Tp pernah sekali aku lupa bawa batre kamera hahahahahha. Sami mawon ga bisa dipake. Lagi charge waktu itu, JD beneran lupa pas berangkat.
Untung nyaaa, aku bawa hp, tapi waktu itu, hp Ku blm yg bagus, so hasil foto ya gitu deeeh hahahhaha. Sejak itu JD lebih hati2 sih. G ada lagi yg namanya charge malam, semuanya hrs udh selesai pas malam, JD paginya udh langsung berangkat dan ga ada ketinggalan apa2 LG
SukaSuka
Kebiasaan saya dari dulu bila mau pergi ke luar kota adalah mencatat srmua barang yg hendak dibawa, kemudian packing sehari sebelum hari keberangkatan. Hal ini untuk menghindari adanya barang yg ketinggalan.
SukaSuka
Paling diperhatikan kalau berpergian itu dokumen diri, karena resikonya akan menguras waktu dan tenaga.
Betul sekali apa yang ditulis kalau sampai ada yang terlupa, tenang hal yang paling jitu, itu yang bisa mempercepat menemukan solusi.
SukaSuka
kalau udah yang namanya lupa memang akan susah deh, walau bisa sih misalnya sebelum berangkat bikin daftar ceklis apa yang harus dibawa dan mana aja yang udah masuk dalam ransel/koper. Kelihatannya kayak ribet ya, tapi bisa antisipasi biar gak ada yang ketinggalan
SukaSuka
Aku pernah juga nih..
Uda mefeett berangkatnya, terus ada yang kelupaan dan ini urgent.
Beneraaan doonk.. bikin panik dan kudu balik lagi.
Padahal yaah.. uda dipacking dari jauh-jauh harii looh..
Tapi tetep yang namanya safar tuh ada deh yang missed.
Malaaah.. barang yang dibawa, seringkali adaaa aja yang gak kepake.
Berasa aman aja kalo uda bawak.
Ini fenomena yang cuma aku yang ngerasain atau semua orang juga ngerasa gitu??
SukaSuka
Setuju pake banget, ketenangan itu layaknya sebuah obat. Beneran dibutuhkan dalam situasi genting sekalipun. Apalagi misal ada barang yang lupa tidak terbawa, jangan panik lalu cari solusi.
Terkait baju, bener sebelum dikenakan alangkah baiknya dicuci terlebih dahulu. Setidaknya memastikan baju yang dipakai bersih adalah sebuah langkah baik.
Kalau untuk identitas diri sebaiknya jangan sampe kelupaan, simpan di dompet utama dan penting banget punya packing list biar saat mau bepergian di cek cek lagi.
SukaSuka
pernah pas perjalanan dinas, kelupaan nggak bawa toiletries, akhirnya ya beli di kota tujuan. Terus pernah juga nggak bawa pakaian dalam ahahaha, ini parah sih, akhirnya beli juga di kota tujuan
Pernah juga ga bawa charger, akhirnya beli juga di kota tujuan. Gitu aja terus.
Kadang meskipun di list, udah disiapin, tapi ga langsung dimasukkan di tas. Pas udah mau berangkat, ditambah pake acara buru-buru
SukaSuka
Dari beberapa poin di atas maka yg disimpulkan adalah: traveling kudu siapin duit yg banyak. Gadget ketinggalan? Beli lagi aja😁 beres.
SukaSuka
Jaman sekarang kalo bepergian paling panik kalo ketinggalan handphone. Handphone bukan lagi sekedar alat komunikasi tetapi juga untuk transaksi perbankan, pembayaran Qris, topup emoney, gps map, kamera dan banyak fungsi lainnya.
Yang tidak kalah penting fungsi dari handphone adalah untuk eksis di sosial media hahaha.
Coba bayangkan sudah jauh-jauh pergi ke tempat yang bagus tetapi tidak bisa mendokumentasikan dan upload di sosial media cuma gara gara tidak bawa handphone 😀
SukaSuka
Aku pernah nih kejadian, obat2an ibuku lupa terbawa. Namanya juga orang Indonesia, masih ingat bersyukur karena yg lupa terbawa seperti obat2an yang dijual bebas di minimarket. Plus berpergiannya juga di dalam negeri, jadi masih bisa beli lah. Walau sempat panik juga pas ngubek2 tas gak nemu…
Duh jangan sampai lah ketinggalan identitas sama gadget…. huhuhuhu…
SukaSuka
Kalau aku kesel kemudian biasanya pasti panik …. eh atau kebalik yah hahahah mana duluan. Tapi bakalan berusaha untuk tenang sih, jangan langsung stres dulu. soalnnya kan mau liburan, jangan rusak esensinya, lalu pikirkan barang apa yang paling penting dan bisa dibeli di tempat tujuan. Kalau barangnya tidak terlalu penting, mungkin bisa diakali dengan meminjam atau membeli barang pengganti sementara ang mungkin lebih murah harga.
SukaSuka
Bener banget mbaa klo yg ketinggalan bukan hal yang penting sie aman aja yaa..tapi klo yg ketinggalan hal penting itu yg kadang bikin kepikiran..klo cewek mungkin semacam skincare yaa trus underwear ini juga penting banget menurutku hehehe…alhamdulillah nya sejauh ini blm pernah ketinggalan hal penting dan semoga saja tidak yaa 🙂
SukaSuka
hehe.. saya suka begini, Mbak. Perasaan sudah masuk semua, apa lagi yang ketinggalan? eh, baru setelah meninggalkan rumah, baru keingat. Selama itu buan dompet, chas hape, dan kacamata baca, masih aman dan bisa saya akali. Hanya sekarang, saya selalu mencatat semua barang yang akan saya bawa. Terus saya packingnya jauh-jauh hari. Jadi nanti catatan saya cek lagi. kalau ada ketinggalan, bisa segera dimasukkan.
SukaSuka
Aku tuh pernah begini. Ada yang ketinggalan. Alhasil kudu beli pakaian di kota tujuan. Keluar budget lagi. Untungnya tuh suami sedikit lebih sabar meski sempat menyesalkan
Memang packing list wajib ada sebelum semuanya terlambat..
SukaSuka
Wihiii, lengkaapp bangett makasii banyak mbaa ❤️🫶akutu klo menjelang traveling juga kerap overthinking, ini apa lagi yhaaa yg blum masuk koper/ransel?
rasanya adaaaaa aja yg kurang.
Trus, yg sampai sekarang sering nongol tuh, kekhawatiran semacam, “Tadi kompornya dah mati apa blum, ya?”
“Setrika udah dicabut apa blum?”
“Kran air kyknya mati dehhh… apa blum?”
yahh yg semacam itu.
SukaSuka