Setelah penat mengikuti launching laptop tertipis masa kini pada Kamis lalu, saya diajak oleh Mbak Katerina keliling Kota Tangerang lagi, kali ini ngga sekadar ke Kampung Bekelir dan makan Laksa saja, tapi juga menginap di Swift Inn Aeropolis, penginapan yang hanya selemparan batu dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Saya kesana bersembilan: Saya, Mbak Katerina (@travelerien), Mbak Dian (@adventurose), Afit (@afithk), Bay (@bairuindra), Vina (@elvinayanti), Vita (@pusvitasarivita), Priyo (@eastorion), dan Mas Dwi (@bloggerborneo).
Pada pandangan pertama, Swift Inn Aeropolis tidak seperti hotel lainnya yang menjulang, ini karena posisinya di area bandara mengharuskannya mematuhi aturan otoritas bandara untuk tidak membangun bangunan tinggi dalam radius tertentu, sehingga swift inn ini bukan menjulang keatas seperti kebanyakan penginapan lain melainkan memanjang ke samping.
Saya sekamar dengan Mbak Dian di kamar 1154, kamar kami bersebelahan dengan jalan menuju parkir mobil, namun ternyata kebisingan suara mobil tidak masuk kedalam ruangan, sehingga urusan molor pun terselamatkan, terlebih tempat tidur yang disediakan pun nyaman, sukses nempel molor.

Kamar minimalis Swift Inn Aeropolis memang dirancang untuk frequent flyer yang membutuhkan istirahat disela-sela jadwal terbang, sehingga wajar mereka menyediakan kebutuhan dasar para frequent flyer; air mineral, toiletries, tempat tidur yang nyaman, AC, televisi layar datar dengan saluran internasional, free wifi, cermin panjang (I like it the most, bisa mematut diri sampai ujung kaki dan selfie ootd…), oiya jika hanya transit beberapa jam, di Swift Inn bisa lho menyewa kamar hanya untuk delapan jam saja, tidak perlu membayar tarif kamar satu malam.
Suasana malam di area Swift Inn Aeropolis ternyata cukup hidup dengan adanya Aeropolis Residen didekatnya. Residen ini ditempati oleh para pramugari, pramugara, pilot serta para petugas bandara lainnya, baik mereka yang sudah berkecimpung sebagai pekerja maupun mereka yang sedang mengenyam pendidikan. Seluruh tempat tongkrongan disini ramai, ada yang makan malam, ngopi, atau sekedar mencari angin menonton kawan-kawannya bernyanyi di panggung.
Saya bersama teman-teman blogger menyempatkan diri untuk makan Roti Bakar 88 yang ada di depan Swift Inn Aeropolis; pesan roti pisang keju mozarella, roti milo keju dan es leci yakult sebagai minuman pendampingnya serta kopi single origin yang dijual di coffee shop Bim’s yang terletak persis disebelah roti bakar… beuuh, rasanya aduhai… lupakan kalori, lupakan diet, dan ingat untuk tidak menimbang badan besok… (komat kamit).

Tidur dengan perut kenyang itu memang nikmat saudara-saudara, hingga tidak terasa weker subuh berbunyi. Kasur dan bantal terasa masih posesif hingga setelah shalat subuh saya kembali pulas hingga jam tujuh pagi.
Buat kamu yang pesen kamar dengan sarapan, resto tempat sarapannya terletak di seberang Swift Inn, namanya Oryx bistro yang buka mulai dari jam tujuh pagi. Sebelum sarapan di Oryx, jangan lupa untuk menghampiri resepsionis guna mendapatkan breakfast ticket. Sarapan disana ada dua jenis, nasi goreng dan omelete dengan roti panggang.
Another best thing here for me is free entrance at Refit Sports Club, ini yang belum tentu diberikan penginapan lain sebagai fasilitas bagi yang menginap… Seringkali hanya kolam renang saja, tidak termasuk penggunaan alat olahraga. Di Swift Inn Aeropolis berbeda rupanya…

Refit Sports Club memiliki satu kolam renang besar, alat-alat olahraga termasuk treadmill dan angkat beban, serta kelas olahraga seperti zumba, yoga dan aerobik. Kelas olahraga hanya disediakan malam hari, sedangkan untuk kolam renang dan alat olahraga bisa digunakan kapan saja sesuai jam operasional Refit Sports Club.
Saat badan lelah karena kebanyakan terbang, bisa angkat telpon dan pencet nol untuk pijat atau lulur yang bisa di order mulai pukul 12:00 hingga pukul 23:00.
Oke, kalau sejak tadi saya bahas ada apa saja di Swift Hotel Aeropolis, saatnya sekarang saya bongkar harga:
Kamar (Standard Twin) 8 Jam tanpa sarapan: Rp. 270.000/malam go show atau sekitar Rp. 215.000 hingga 230.000 kalau pesan via agen online (traveloka/booking dot com/dan sejenisnya).
Gym: gratis untuk yang menginap.
Es Leci Yakult: Rp. 19.000
Kopi Single Origin: Rp. 20.000 (+Rp. 2.000 kalau pakai es)
Roti Pisang Bakar Keju Mozarella: Rp. 15.000
Roti Bakar Milo Keju: Ai lupa, saking enaknya.. hahaha..
Ongkos pijat lulurnya pun beragam mulai dari Rp. 175.000 hingga Rp. 465.000.
Sehabis menginap dan makan kenyang disini, langsung cuss ke Bandara pakai shuttle yang disediakan Aeropolis dengan tariff Rp. 15.000/orang… Yuk, kita kemana…
Wah aku sering ke airport di ajkarta untuk trnsit sebentar. Lumayan bisa dijakian lesehan punggung selama transit.
SukaSuka
Seru ya kemarin trip ke aeropolis dan Tangerang, juga icipin laksa,makan di oryx juga roti bakarnya yummy 🙂
SukaSuka
Dengan harga segitu sudah bisa menikmati fasilitas setingkat hotel bintang empat ya. Dan ga perlu takut kemalaman di jalan kalau pesawat landing tengah malam!
SukaSuka
Iya, kalau kemalaman tinggal meluncur ke Swift Inn, bisa pakai shuttle yang mereka sediakan, taksi atau jasa transportasi online.
SukaSuka