Wabah itu seperti kemarau.
Kita seperti pohon jati.

Sekilas nampak keras, harus meranggas demi bertahan hidup dalam kemarau.

Jika kita dalam periode meranggas,
Dalam doa, mintalah supaya menjadi lebih bernilai.
Bahkan dalam keluh, sebut kalau ingin menjadi lebih bernilai.

Inilah waktunya.

Begini,
Meranggas itu adalah untuk kembali berpikir inti dari bertahan hidup.

Mulai “memaksakan” diri untuk kembali belajar.
Belajar selektif.
Belajar sabar, menguatkan mental, menguatkan keyakinan bahwa tidak ada kesulitan yang hadir melampaui kemampuan memikul.
Belajar mencari jalan keluar.
Belajar apapun hal baru yang luput sebelumnya.

Belajar itu bagian dari proses pertambahan nilai.

Saat survive, nilai itu sudah melekat.

Jadi sebetulnya bisa jadi meranggas ini adalah proses yang berujung pada pengabulan atas doa (atau keluhan) yang pernah terucap dulu itu.(*)