Biasanya saya menghabiskan Hari Minggu dengan berolahraga di gym, Tapi tidak demikian Hari Minggu kemarin.

Saya diajak keliling museum-museum sekaligus mengikuti workshop Mas Teguh Sudarisman. Museum pertama yang kami sambangi adalah Museum Mandiri, tempat dilaksanakannya Travel Writing and Travel Photography Workshop.

Disana Mas Teguh membagikan pengalamannya dalam menulis serta bagaimana caranya mengambil foto yang bagus untuk mendukung tulisan yang sudah dibuat.

Tidak hanya itu saja, Mas Teguh juga membagikan pengalamannya dan kesalahan-kesalahan umum yang biasa dilakukan oleh penulis, bagaimana menulis berdasarkan segmen media dan bagaimana memenuhi persyaratan dari media-media tersebut.

Sesi berikutnya adalah sesi yang tidak kalah serunya. Mas Teguh menantang kita untuk mengambil beberapa foto dan membuat artikel mengenai hal tersebut. 3 pilihan yang Mas Teguh tawarkan: Stasiun Kota, Museum Bank Indonesia dan pelukis kaki lima yang ada di sekitar sana.

Saya memilih Museum Bank Indonesia yang terletak di samping Museum Bank Mandiri. Di dalam museum tersebut, pengunjung diajak untuk merasakan bagaimana suasana perbankan di awal abad 20. Dijelskan pula mengenai sejarah moneter Indonesia dan instrumen pertukaran uang yang digunakan sejak akhir abad ke-19.

Mengulik sesuatu untuk dituliskan ternyata menyenangkan.

Sesi akhir dari workshop ini adalah membacakan artikel yang sudah dibuat. Ada 8 artikel, 6 diantaranya adalah artikel tentang pelukis kaki lima. Enam artikel tersebut menyajikan sudut pandang yang berbeda-beda meskipun sama-sama membahas mengenai pelukis kaki lima yang ada di wilayah Kota. Hal ini membuktikan segala sesuatu itu kaya akan perspektif dan kreatifitas sehingga sebagai penulis kita bisa menggali terus perspektif dan kreatifitas kita.

Pada akhir acara, Mas Teguh membagi-bagikan buku Travel Writer Diaries 1.0 beserta tanda tangannya.

Saya sangat beruntung tidak sengaja menemukan postingan Lingkar Pena di Facebook hingga saya mendaftar dan mengikuti workshop ini sampai selesai.

Update:

Setelah sekian tahun posting artikel ini, saya meng-audio-kan sebagian buku Travel Writer Diaries 1.0. Ini teasernya: